Pada tugas pertama, saya
mempunyai ide membuat sebuah jam tangan “de’watch”
yang terintegrasi secara langsung dengan rekening si user. Ragam dialog yang
ada pada device ini adalah dialog berbasis perintah tunggal(command line
dialogue).
Dialog berbasis perintah
tunggal (command line dialogue) dapat dikatakan merupakan ragam yang paling
konvensional. Perintah-perintah tunggal yang dapat dioperasikan biasanya
tergantung dari sistem komputer yang dipakai, dan berada dalam suatu domain yan disebut bahasa perintah (command language). Beberapa ahli menyebutnya sebagai bahasa buatan yaitu
sejenis bahasa yang sengaja diciptakan untuk melakukan komunikasi yan tepat dan
akurat pada suatu domain. Bahasa perintah harus dirancang sedemikian rupa
sehingga mereka mempunyai sifat alamiah, yakni mudah dipelajari dan diingat
oleh kebanyakan pengguna. Meskipun bersifat buatan, bahasa buatan ini tetap
mempunyai struktur leksikal, sintaksis, dan semantik tertentu.
Dengan dialog berbasis
perintah tunggal(command line dialogue) yang ada pada device "de’watch" ini, memudahkan user dalam
melakukan interaksi dengan device, sehingga dapat digunakan dengan cepat,
efisien, dan akurat. Selain itu device ini mempunyai sifat observabilitas apabila
sistem yang ada berfungsi secara benar dan nampak sederhana bagi pengguna,
meskipun sebenarnya pengolahan secara internalnya sangat rumit. Kesukaran akan
muncul ketika pengguna mencoba melampaui batas model sistem (misalnya karena
adanya kesalahan) dan sistemnya tidak mampu memberikan respons yang dapat
dipahami pengguna. Jika terjadi kesalahan dalam system ini mungkin
penanganannya akan sedikit jelek, karena akan sangat merugikan user sebab system
terintegrasi secara langsung dengan rekening si user.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar